Part 15 - HUT RI (2)

 #Parade_Cernak_Baswara

#Batch1 #Kelompok_1 #Day16

HUT RI (2)
“Sial! Coba tadi aku bisa ngejar kamu, Was. Pasti aku juara satu!” Hafiz masih terlihat kesal karena kekalahannya dalam lomba lari balap karung. “Tenang, Fiz. Masih banyak lomba yang bisa kamu ikuti. Insha Allah masih besar peluang untuk menang.” Aku mencoba menenangkan Hafiz. “Oke, kita lihat saja. Pasti aku akan mengalahkan kalian!” Hafiz berkata dengan penuh percaya diri. Aku dan Virland tersenyum melihat kekesalan Hafiz. “Lagian juga, ini lomba buat seru-seruan aja. Nggak ada pialanya ini.” Virland mencoba menetralkan suasana. Lomba demi lomba telah kami ikuti. Namun, Hafiz hanya berhasil menyabet juara 3 lomba makan kerupuk. Terlihat wajah kesal Hafiz. Berbeda sekali dengan Virland yang terlihat bahagia. “Tadi gobak sodornya seru banget, ya? Apalagi finalnya, kelas lima lawan kelas empat.” Aku membuka percakapan. “Kamu lihat muka kakak kelas, nggak? An --“ Belum selesai Hafiz melanjutkan kalimatnya, aku sudah memotongnya terlebih dahulu. “Hust! Kebiasaan! Masih aja suka ngomong jelek!” Hafiz hanya nyengir kuda. “Iya, nih. Udah diingetin Pak Rahmat juga. Jangan sampai deh, dapat wejangan lagi dari Pak Rahmat. Lamanya itu lho! Astaghfirullah.” Virland menepuk dahinya. Hafiz terlihat celingukan. “Semoga Pak Rahmat nggak denger. Biasanya suka tiba-tiba muncul.” “Dooor! Hayo, ngomongin Bapak lagi, ya?” Tiba-tiba orang yang dimaksud muncul dari depan. “Yeee … Bapak PD banget! Kita lagi nyariin Bu Icha, kok.” Hafiz membela diri. Pak Rahmat berlalu meninggalkan kami yang sedang berusaha diam dan mengunci mulut. “Oke. Bapak pergi dulu! Ingat! Jangan ngomongin orang! Dosa!” Pak Rahmat memberikan penekanan larangan mengghibah orang. “Alhamdulillah, aman!” Kami menghela napas bersamaan. Jika diingat-ingat, Pak Rahmat selalu mengingatkan siswa-siswanya untuk selalu berkata baik. Pernah ada salah seorang siswa di kelasku yang berbicara kasar menggunakan plesetan nama hewan berkaki empat, Pak Rahmat langsung menasehati semua siswa selama satu jam penuh. “Ingat anak-anak, ada Hadits Riwayat Bukhori yang menyebutkan Dari Abu Huarairah radhiy-allaahu-anhu, Rasulullah shalallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda, وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ Wa Man Kaana Yu’minu Billaahi Wal Yawmil Aakhir, Fal Yaqul Khayran Aw Liyashmut. Yang artinya : Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam. (H.R Bukhari nomor 6138)” Setelahnya, aku jarang lagi mendengar kata-kata tersebut dari teman-teman sekelas. Walaupun Pak Rahmat terkenal guru yang hobi berceramah, tetapi aku sangat mengagumi beliau. Hafalan haditsnya sangat banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar