KESEPAKATAN KELAS

     Kesepakatan kelas merupakan salah satu bentuk aplikasi dalam mendorong siswa berdisiplin positif. Harapannya dengan adanya kesepakatan kelas ini, maka muncullah dorongan dari diri sendiri untuk terus menumbuhkan karakter-karakter positif yang ada pada diri individu.

    Kesepakatan kelas berbeda dengan peraturan kelas pada umumnya. Jika peraturan kelas itu disusun dan ditentukan langsung oleh guru, lain halnya dengan kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas ini merupakan hasil dari urun rembug siswa yang ada di kelas tersebut. Berdasarkan harapan semua siswa tentang kondisi kelasnya inilah yang melatarbelakangi munculnya kesepakatan kelas.

    Kesepakatan kelas yang diterapkan secara konsisten, semakin lama akan terpatri dalam diri setiap siswa. Konsistensi inilah yang menjadi sebuah tantangan tersendiri, akan sangat sulit untuk diterapkan apabila tidak adanya kesadaran dari setiap siswa. Butuh alarm seperti halnya CCTV yang berasal dari teman sekelas. Teman sekelas dapat saling mengingatkan agar tercapainya harapan dari kesepakatan tersebut.

Berikut contoh kesepakatan kelas yang berhasil kami susun bersama pagi tadi.


Beberapa langkah dalam pembuatan Kesepakatan Kelas
1. Tanyakan pendapat siswa tentang harapan mereka berada di kelas tersebut!
    Bertanya di sini bisa bertanya secara langsung, baik individu maupun kelompok, dan atau melalui angket/ survei.
2. Tanyakan ide siswa tentang cara mencapai harapan tersebut!
    Cara ini lebih efektif dari pada langsung memberikan larangan.
3. Ambil kesimpulan berdasarkan ide tersebut!
    Kesimpulan inilah yang menjadi kesepakatan kelas. Kesepakatan ini tidak bersifat mutlak selama satu tahun, melainkan dapat dilakukan peninjauan kembali guna menambah/ mengurangi kesepakatan yang ada.
4. Buat POSTER yang menarik
    Kalimat yang digunakan hendaknya menghindari kata JANGAN dan DILARANG. Tambahkan gambar agar lebih menarik.
5. Tanda tangani kontrak/ poster
    Penandatangan ini bertujuan sebagai pengingat bahwa setiap warga kelas terikat oleh kontrak/ kesepakatan kelas.

    Sebagai seorang guru, kita hanya berperan sebagai fasilitator saja. Dapat juga memberikan pancingan-pancingan ide apabila siswa mengalami kebuntuan. Guru tidak diperkenankan untuk langsung memberikan aturan.
 
    Jika pada proses pembuatan kesepakatan kelas ini siswa merasa terbebani. tugas kitalah sebagai guru yang harus bisa meyakinkan bahwa mereka pasti bisa menjalankan kesepakatan kelas ini. Motivasi dan keteladanan dari guru juga sangat dibutuhkan. Jadi tidak hanya siswa yang harus mematuhi kesepakatan kelas, melainkan guru juga.

 

Foto Kelas VI (Enam)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar